Pages

Pages - Menu

Minggu, 01 Desember 2013

menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan



Dasar –Dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang mutlak dilakukan untuk keselamatan adalah
a. Usaha menyadarkan kembali
b. clip_image003 Menghindari pendarahan
Penderita luka parah membutuhkan pertolongan segera oleh tenaga P3K yang terlatih, juka tenaga medis tidak cepat didapat. Paling baik, jika mempunyai tenaga medis yang profesional, atau tenaga P3K yang terlatih. Jika tidak mempunyai sedikitnya harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan sampai pertolongan datang.
Mengetahui letak kotak P3K atau ruang tempat pertolongan pertama
clip_image005
Aturan terpenting pada P3K adalah :
a. Pelajari apa yang tidak boleh dilakukan
à tidak ditolong lebih baik daripada pertolongan yang salah
b. Pelajari dengan benar apa yang harus dilakukan
à lakukan dengan segera bila hidupnya terancam
c. Kirimkan kepada ahli P3K dan kepada dokter dengan segera setiap terjadi kecelakaan gawat
6.2 Jenis Kecelakaan Pada Waktu Kerja
Suatu saat, ada kemungkinan kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa sebagai berikut :
a. pendarahan,
b. kejutan ( shock ),
c. keracunan,
d. luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia,
e. luka pada mata,
f. luka kecil karena benda – benda tajam, dan
g. sengatan listrik.
6.3 Pendarahan Dan Bagaimana Cara Menghentikannya
Penghentian pendarahan, pada umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka berdarah tersebut. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil segera tenaga medis, dokter.
Pendarahan hidung
a. Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan medis
clip_image007
Pendarahan karena luka
a. Mintalah pertolongan medis
b. Perlihatkan semua luka
c. Tutup dan tekanlah luka dengan tangan atau pencet tepi luka bersama – sama agar menutup, jika sempat tutuplah luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan
d. Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat – erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan harus trtutup perban.
e. Jika penderita merasakan kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang,ikatan perban
f. Jika pendarahan masih berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi,tanpa melepas ikatan bantalan yang pertama.
g. Bahan yang dipakai untuk menekan pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara seperti ini dapat pula digunakan untuk menolong korban yang patah tulang.
clip_image009
Pendarahan : angkat lukanya dan Pendarahan : beri bantal tipis diatastekan sampai lukanya menutup luka dan perban erat-erat
6.4 Kejutan
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita pucat,dingin dan lunak kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang
6.5 Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut (asam,alkali,dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik
6.6 Luka Bakar Api
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanyaannya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk ataukertas,jika ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
clip_image011
6.7 Kecelakaan dan Luka Pada Mata
Janganlah menggosok-gosok mata jika ada benda-benda yang masuk didalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat perawatan medis
clip_image013
Luka mata:
- Perbanlah matanya longgar-longgar
- Bimbinglah korban untuk perawatan
- Jangan menyentuh mata
6.8 Luka Goresan dan Memar
Setiap luka meskipun ringan harus diobati dan dicatat kejadiannya.Setiap luka akan berakibat infeksi dan membusuk jika tidak segera diobati.
a. Pada luka goresan,biarkan darah mengalir beberapa menit,untuk membuang kemungkinan infeksi.
b. Jangan membalut luka dengan baju-baju lusuh,atau sapu tangan yang kotor pada luka.
c. Bersihkan luka dengan bahan-bahan yang lunak.
d. Berilah obat anti septic,steril,atau bahan aid untuk luka-luka ringan.
e. Panggilkan tenaga medis jika lukanya parah dan terlalu dalam
Luka memar yang berat memerlukan perawatan medis segera jangan ditunda.

RAPORT
ALL
INJURIES
NO MATTER
HOW
MINOR
NOTICE
PENGUMUMAN
Laporkan semua luka,bagaimana kecil lukanya
6.9 Kecelakaan Sengatan Listrik
Kecelakaan karena sengatan listrik dapat mengakibatkan kebakaran,jatuh,dan kejutan listrik.Masing-masing menyebabkan gejala yang berbeda pada korban.Penderita bias disebabkan oleh salah satu atau kombinasi membedakan ejala-gejala yang muncul.
Meskipun keterlambatan pertolongan dan penyadaran kembali dapat berakibat fatal, namun kejutan listrik umumnya dapat tidak langsung mematikan,hanya mungkin menyebabkan kepekaannya menurun, pernafasan terganggu atau berhenti, dan kerja jantungnya terganggu.Karena itu,yang terpenting adalah memeriksa kondisi pernafasan dan jantung penderita,jika berhenti harus segera dibantu dan dinormalkan kembali. (ks 2c)16-6-09
clip_image015
Kecelakan listrik sering
Menimbulkan luka sampingan
Bila menghadapi kecelakaan karena listrik,kerjakanlah segera tindakan dengan urutan sebagai berikut:
a. Matikan aliran listri,atau jika tidak mungkin,usahakan agar korban terbebas dari sengatan listrik
b. Beri pertlongan pertama sesuai gejalanya.
6.10 Cara Membebaskan Korban Dari Aliran Listrik
Begitu melihat korban terkena aliran listrik,cepat perhatikan keadaan sekitar.Tentukan cara terbaik untuk melepaskannya tanpa korban menderita lebih lanjut,karena jatuh dan lain-lain.Jika mungkin matikan aliran listrik,dan jasikan ini sebagai tindakan utama.Jika tidak mungkin anggap korban masih tetap terkena aliran listrik.
Jangan sekali-sekali menganggap korban telah terbebas dari aliran listrik
clip_image017
Matikan aliran listrik
Dorong atau tarik korban dengan bahan-bahan yang tidak menghantar arus listrik(tidak konduktif)agar terbebas dari sengatan listrik. Hendaknya seseorang selalu mengetahui letak dan daerah pelayanan setiap tombol listrik didaerah kerja masing-masing.
Untuk tegangan rendah(240 v,atau kurang), bila aliran listrik tidak dapat segera dimatikan,gunakan benda yang tidak konduktif, dan kering untuk melepaskan korban (jangan gunakan logam atau benda-benda yang basah).
a. Tariklah dengan menggunakan tali kering,kain kering,karet,atau plastic.
b. Tariklah baju korban,pada tempat yang longgar dan kering.
c. Berdirilah diatas papan kering ketika mendorong atau menarik korban
d. Doronglah dengan kayu kering
Jika mendorong korban hendaknya dilakukan dalam sekali gerak,agar selekas mungkin terbebas dari aliran listrik. Siapkan tenaga yang cukup untuk melepaskan,Korban yang menggenggam konduktor berarus listrik. Dengan memakai sarung tangan anda dapat memeukul pergelangan tangan,atau punggung telapak tangan korban sampai ia terbebas.
Untuk tegangan tinggi(650 v,atau lebih) Dan aliran listrik tidak dapat segera dimatikan jangan mendekat dalam radius 1,5 m. Gunakan tongkat yang panjangnya lebih dari 1,5 m terbut dari material yang tidak konduktif dan kering, untuk melepas korban.
Catatan :
Ingat bahwa korban karena listrik, badannya juga berarus listrik, karena itu jangan sekali-sekali memegang tubuh korban, baju yang melekat atau sepatunya,tanpa sarung pelindung tangan.
clip_image019
6.11. Awal Penyadaran Yang Perlu Segera Dilakukan
Luka bisa semakin parah karena memindahkan korban. Pemindahan hanya dilkukan jika :
a. Korban dalam bahaya akan terkena api, kejatuhan benda, karena aliran listrik atau penyebab yang lain.
b. Letak korban menyulitkan pemberian pertolongan dasar, misalnya untuk :
1) Melancarkan saluran pernafasan
2) Melakukan penyadaran korban
3) Penghentian pendarahan
Jika korban harus dipindah, lakukan bersama – sama oleh 3 – 4 orang,
a. Mungkin perlu untuk tetap melakukan penyadaran, sementara korban dipindah.
b. Usahakan agar badan tetap lurus jangan sampai leher atau punggung tertekuk.
c. Buat agar korban tetap lurus, muka menghadap keatas, agar terlihat wajahnya. Penyadaran tetap dapat dilakukan dan di usahakan saluran pernafasan tetap lancar.
d. Tolonglah kaki dan tangan bila terluka.
Penyadaran kembali akan lebih besar hasilnya, jika dimulai dalam selang waktu satu menit setelah pernafasan terhenti.
Jangan ditunda usaha penyadaran kembali tersebut.
Kirimlah tenaga medis dan beri pertolongan secepat mungkin.
6.12. Sadar Atau Tidak Sadar (ks-2b)
Jika korban bernafas normal, dan jantungnya berdenyut normal, ia tidak memerlukan usaha penyadaran. Berikan perawatan sebagai berikut :
Jika korban tidak sadar, darah/muntahan di mulut, gigi yang lepas, pecahan gigi dapat masuk ke saluran pernafasan dan menyumbat. Jika korban terlentang lidah dapat turun dan menyumbat saluran pernafasan, demikian juga bila leher korban tertekuk. Penanganan yang benar pada korban yang tidak sadarkan diri, dapat mencegah tersumbatnya pernafasan yang bisa menyebabkan kematian.
clip_image021
6.13. Penyadaran Kembali Adalah Mutlak
Ingatlah urut –urutan dan cara menangani korban pada setiap terjadi kecelakaan.
a. ” saluran pernafasan ” – Lancarkan !
b. ” pernafasan ” – Periksa atau bantulah !
c. ”Aliran darah” – Periksa atau bantulah !
Hentikan bila kemudian terjadi pendarahan atau perhatikan luka-luka yang lain.
a. Lancarkan dengan cepat saluran pernafasan dan usahakan tetap lancar.
b. Perhatikan apakah dia bernafas atau tidak.
c. Perhatikan naik turunnya dada atau perut.
d. Dengarkan pernafasannya jika ternyata tidak ada gerakan.
e. Rasakan apakah pernafasannya lemah, dengan cara dengan medekatkan punggung tangan anda ke mulut korban.
clip_image023
Jika korban bernafas normal,
a. Ubah posisi korban pelan-pelan dan hati-hati ke posisi coma seperti berikut
b. Ubah posisi korban dengan satu sisi badan sebagai tumpuan.
c. Ubah posisi tangan dan paha pada sisi badan yang lain agar tegak lurus terhadap badan.
d. Gerakkan siku tangannya sehingga telapak tangan dekat pada wajah
e. Tariklah lengannya ke belakang pelan-pelan sehingga ia dalam posisi tengkurap.
f. Pastikan bahwa kepalanya sedikit miring.
Pada posisi ini, lidah akan terdorong kemuka, dan membu ka saluran pernafasan. Darah dan muntahan akan keluar dari mulut, kemudian usaplah dengan tangan atau sapu tangan untuk membuang muntahan atau pecahan gigi yang keluar.
clip_image025
Catatan :
Nafas yang berisik adalah tanda bahaya bahwa saluran pernafasan agak tersumbat, cepat lakukan pembersihan jangan sekali-kali memberi bantalan di bawah kepala pada korban yang tidak sadarkan diri.
Jika korban tidak bernafas, atau pernafasan sangat lambat :
a. Lakukan pertolongan pernafasan ( Expired Air Resuciation – EAR )
1. metode ini dikenal juga sebagai pernafasan buatan, pertolongan pernafasan paru-paru, pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut, pengalian udara buatan.
2. ini harus dilakukan pert ama kali, untuk menjamin tersedianya cukup oksigen dalam darah.
b. Periksa sirkulasi darah, rasakanlah melalui denyut jantung pada leher sebelah atas disamping jakun.
c. Gunakanlah telapak telunjuk jari tengan, jangan gunakan ujung jari.
d. Luka pelupuk mata dan perhatikan pembesaran puil mata.
e. Jika pupil tidak berkontraksi ketika diberi sinar, ini menunjukkan bahwa otak sudak kekurangan oksigen.
clip_image027
Jika denyut nadi masih ada, lanjutkan EAR, jika denyut tidak ada, lakukan pertolongan darurat pemompaan ke rongga jantung. Ini disebut pertolongan gabungan EAR dengan pemompaan.
6.14. Pertolongan Darurat Pemompaan Rongga Jantung
Ada dua cara yng harus dilaksanakan bersama – sama. Jika pernafasan korban berhenti dan denyut jantung tidak ada. Metode tersebut adalah :
a. EAR untuk memperbaiki pernafasan
b. EEC ( External Cadiac Compression ) untuk memperbaiki peredaran darah.
6.12.2 Pertolongan Pernafasan E.A.R.
Lakukan pada korban yang tidak bisa bernafas tetapi denyut nadinya masih baik. Ada hal penting yang dilakukan untuk pertolongan ini, yaitu :
a. Tindakan cepat
b. Pembersihan saluran pernafasan
c. Usahakan agar udara tidak bocor.
Prosedur :
a. Bersihkan mulut dari muntahan atau darah
b. Baringkan korban terlentang
c. Angkat leher dan gerakkan kepala agar dagu mengarah ke atas
d. Tutup hidung dan memijitnya
e. Ambillah nafas yang dalam
f. Buka mulut lebar-lebar dan letakkan diatas mulut korban, pastikan bahwa udara tidak bocor
g. Tiup mulutnya keras – keras.
clip_image029
clip_image031
Ingat :
Lihatlah, sementara anda meniup bahwa dadanya akan naik, ini menunjukkan bahwa udara masuk ke paru –paru. Jika dada tidak naik berarti saluran pernafasan masih tersumbat bila terjadi demikian miringkan kepalanya lebih kebelakang dan naikkan dagunya lebih atas, periksa kembali apakah mulut dan tenggorokannya bersih. Perhatikanlah bahwa tidak ada udara yang lolos pada pertolongan mulut ke mulut. Jika anda tidak bisa dengan cara initutuplsh mulutnya dan letakkan mulut anda pada hidungnya, dan tiup keras-keras.
a. Lepaskan mulutnya dan biarkan udara keluar dari dada korban. Untuk orang dewasa, lakukan 12 kali tiap menit yang berarti 2 kali tiupan tiap 15 detik.
b. Ulangi, tiuplah mulut/ hidungnya keras-keras dan lepaskan sampai korban bernafas sendiri, atau sampai dokter datang.
c. Putar posisi korban ke posisi koma, segera setelah ia bernafas, sebab muntahan sering terjadi pada saat ini. Mutlak mengusahakan bahwa tidak ada yang masuk ke saluran pernafasan. Jika orban berhenti bernafas lagi, ulani pertolongan pernafasannya.
clip_image033
Catatan :
Setelah saluran pernafasan lancar, korban mungkin akan bernafas sendiri.
6.13.2 E.A.R. dan E.C.C.
Kedua cara ini harus dipakai apabila korban tidak bernafas dan nadinya tidak berdenyut :
a. Lakukan segera EAR seperti yang sudah dijelaskan
b. Pastikan bahwa korban terlentang pada permukaan yang keras
c. Tentukan tempat titik penekanan pada tulang dada
Cara :
1. letakkan kedua ujung jari telunjuk di atas tulang dada korban.
2. bagi daerah tersebut menjadi dua bagian atas dan bawah dengan menggunakan kedua ibu jari, sehingga kedua ibu jari bertemu tepat pada titik tengah tulang dada (lihat gambar).
3. tempat penekan adalah titik tengah antara ibu jari dan telunjuk bagian bawah.
4. lokasi penekan juga dapat diperkirakan pada pertemuan tulang dada dengan garis yang menghubungkan kedua puting susu.
d. Tempatkan salah satu telapak tangan pada titik tekan tersebut, dengan jari – jari sejajar tulang rusuk.
e. Tindihkan telapak tangan yang lain di atas telapak tangan yang pertama (seperti terlihat pada gambar ). Ibu jari dan telunjuk dapat berpegang pada pergelangan tangan yang pertama.
f. Atur tangan tetap lurus, dan dengan gerakan yang kuat dan sepenuh tenaga tekan daerah tersebut sampai turun 40 – 50 mm.
g. Lepaskan tekanan dan tekan lagi
1. sampai rata-rata 60-80 kali permenit.
2. hati-hati, harap tidak menekan tulang rusuk paling bawah. Pastikan bahwa tekanan dilakukan pada arah tegak lurus ke bawah untuk mencapai efek maksimal.
clip_image035
Pertolongan ini bergantung pula pada jumlah orang yang menanganinya, satu atau dua orang pada uraian berikut :
Metode pertolongan satu orang :
Hal ini dikenal dengan metode 2 : 15, yang berarti penolongan secara bergantian melakukan tindakan sebagai berikut :
a. 2 kali tiupan pada paru-paru sebagai pernafasan buatan (EAR)
b. 15 kali penekanan pada dada (ECC)
Rangkaian tersebut dilakukan penuh 4 kali permenit.
clip_image037
Metode pertolongan 2 orang
Kadang-kadang ini disebut metode perbandingan 1 : 5
a. Menekan dada 5 kali dalam satu detik
b. Hentikan satu detik dan saat berhenti, penolong kedua memberikan satu kali tiupan udara yang ada dalam paru-paru.
Rata-rata rangkaian tersebut dilakukan 12 kali permenit. Jika pertolongan ini berlangsung lama, penolong dapat pindah posisi untuk menghindari kelelahan. Pertolongan harus tetap dilanjutkan sampai tenaga medis yang ahli datang dan mengganti menangani korban, atau sampai pernafasan spontan, dan denyut jantung pulih kembali.
Untuk memastikan apakah denyut jantung telah pulih kembali :
a. Hentikan tekanan pada jantung
b. Periksa denyut nadi
Tanda awal pertolongan berhasil , jika mata mulai berkonstraksi ketika disinari, warna kulit bibir dan gusi kembali normal. Gejala tersebut adalah tanda positif ia akan kembali normal.
Jika denyut jantung belum kembali, lanjutkan pertolongan. Jika denyut mulai muncul, hentikan penekanan jantung, tetapi denyutnya diperiksa terus, jika perlu EAR harus dilanjutkan sampai korban bernafas kembali.

menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan



Dasar –Dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang mutlak dilakukan untuk keselamatan adalah
a. Usaha menyadarkan kembali
b. clip_image003 Menghindari pendarahan
Penderita luka parah membutuhkan pertolongan segera oleh tenaga P3K yang terlatih, juka tenaga medis tidak cepat didapat. Paling baik, jika mempunyai tenaga medis yang profesional, atau tenaga P3K yang terlatih. Jika tidak mempunyai sedikitnya harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan sampai pertolongan datang.
Mengetahui letak kotak P3K atau ruang tempat pertolongan pertama
clip_image005
Aturan terpenting pada P3K adalah :
a. Pelajari apa yang tidak boleh dilakukan
à tidak ditolong lebih baik daripada pertolongan yang salah
b. Pelajari dengan benar apa yang harus dilakukan
à lakukan dengan segera bila hidupnya terancam
c. Kirimkan kepada ahli P3K dan kepada dokter dengan segera setiap terjadi kecelakaan gawat
6.2 Jenis Kecelakaan Pada Waktu Kerja
Suatu saat, ada kemungkinan kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa sebagai berikut :
a. pendarahan,
b. kejutan ( shock ),
c. keracunan,
d. luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia,
e. luka pada mata,
f. luka kecil karena benda – benda tajam, dan
g. sengatan listrik.
6.3 Pendarahan Dan Bagaimana Cara Menghentikannya
Penghentian pendarahan, pada umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka berdarah tersebut. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil segera tenaga medis, dokter.
Pendarahan hidung
a. Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan medis
clip_image007
Pendarahan karena luka
a. Mintalah pertolongan medis
b. Perlihatkan semua luka
c. Tutup dan tekanlah luka dengan tangan atau pencet tepi luka bersama – sama agar menutup, jika sempat tutuplah luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan
d. Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat – erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan harus trtutup perban.
e. Jika penderita merasakan kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang,ikatan perban
f. Jika pendarahan masih berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi,tanpa melepas ikatan bantalan yang pertama.
g. Bahan yang dipakai untuk menekan pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara seperti ini dapat pula digunakan untuk menolong korban yang patah tulang.
clip_image009
Pendarahan : angkat lukanya dan Pendarahan : beri bantal tipis diatastekan sampai lukanya menutup luka dan perban erat-erat
6.4 Kejutan
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita pucat,dingin dan lunak kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang
6.5 Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut (asam,alkali,dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik
6.6 Luka Bakar Api
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanyaannya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk ataukertas,jika ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
clip_image011
6.7 Kecelakaan dan Luka Pada Mata
Janganlah menggosok-gosok mata jika ada benda-benda yang masuk didalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat perawatan medis
clip_image013
Luka mata:
- Perbanlah matanya longgar-longgar
- Bimbinglah korban untuk perawatan
- Jangan menyentuh mata
6.8 Luka Goresan dan Memar
Setiap luka meskipun ringan harus diobati dan dicatat kejadiannya.Setiap luka akan berakibat infeksi dan membusuk jika tidak segera diobati.
a. Pada luka goresan,biarkan darah mengalir beberapa menit,untuk membuang kemungkinan infeksi.
b. Jangan membalut luka dengan baju-baju lusuh,atau sapu tangan yang kotor pada luka.
c. Bersihkan luka dengan bahan-bahan yang lunak.
d. Berilah obat anti septic,steril,atau bahan aid untuk luka-luka ringan.
e. Panggilkan tenaga medis jika lukanya parah dan terlalu dalam
Luka memar yang berat memerlukan perawatan medis segera jangan ditunda.

RAPORT
ALL
INJURIES
NO MATTER
HOW
MINOR
NOTICE
PENGUMUMAN
Laporkan semua luka,bagaimana kecil lukanya
6.9 Kecelakaan Sengatan Listrik
Kecelakaan karena sengatan listrik dapat mengakibatkan kebakaran,jatuh,dan kejutan listrik.Masing-masing menyebabkan gejala yang berbeda pada korban.Penderita bias disebabkan oleh salah satu atau kombinasi membedakan ejala-gejala yang muncul.
Meskipun keterlambatan pertolongan dan penyadaran kembali dapat berakibat fatal, namun kejutan listrik umumnya dapat tidak langsung mematikan,hanya mungkin menyebabkan kepekaannya menurun, pernafasan terganggu atau berhenti, dan kerja jantungnya terganggu.Karena itu,yang terpenting adalah memeriksa kondisi pernafasan dan jantung penderita,jika berhenti harus segera dibantu dan dinormalkan kembali. (ks 2c)16-6-09
clip_image015
Kecelakan listrik sering
Menimbulkan luka sampingan
Bila menghadapi kecelakaan karena listrik,kerjakanlah segera tindakan dengan urutan sebagai berikut:
a. Matikan aliran listri,atau jika tidak mungkin,usahakan agar korban terbebas dari sengatan listrik
b. Beri pertlongan pertama sesuai gejalanya.
6.10 Cara Membebaskan Korban Dari Aliran Listrik
Begitu melihat korban terkena aliran listrik,cepat perhatikan keadaan sekitar.Tentukan cara terbaik untuk melepaskannya tanpa korban menderita lebih lanjut,karena jatuh dan lain-lain.Jika mungkin matikan aliran listrik,dan jasikan ini sebagai tindakan utama.Jika tidak mungkin anggap korban masih tetap terkena aliran listrik.
Jangan sekali-sekali menganggap korban telah terbebas dari aliran listrik
clip_image017
Matikan aliran listrik
Dorong atau tarik korban dengan bahan-bahan yang tidak menghantar arus listrik(tidak konduktif)agar terbebas dari sengatan listrik. Hendaknya seseorang selalu mengetahui letak dan daerah pelayanan setiap tombol listrik didaerah kerja masing-masing.
Untuk tegangan rendah(240 v,atau kurang), bila aliran listrik tidak dapat segera dimatikan,gunakan benda yang tidak konduktif, dan kering untuk melepaskan korban (jangan gunakan logam atau benda-benda yang basah).
a. Tariklah dengan menggunakan tali kering,kain kering,karet,atau plastic.
b. Tariklah baju korban,pada tempat yang longgar dan kering.
c. Berdirilah diatas papan kering ketika mendorong atau menarik korban
d. Doronglah dengan kayu kering
Jika mendorong korban hendaknya dilakukan dalam sekali gerak,agar selekas mungkin terbebas dari aliran listrik. Siapkan tenaga yang cukup untuk melepaskan,Korban yang menggenggam konduktor berarus listrik. Dengan memakai sarung tangan anda dapat memeukul pergelangan tangan,atau punggung telapak tangan korban sampai ia terbebas.
Untuk tegangan tinggi(650 v,atau lebih) Dan aliran listrik tidak dapat segera dimatikan jangan mendekat dalam radius 1,5 m. Gunakan tongkat yang panjangnya lebih dari 1,5 m terbut dari material yang tidak konduktif dan kering, untuk melepas korban.
Catatan :
Ingat bahwa korban karena listrik, badannya juga berarus listrik, karena itu jangan sekali-sekali memegang tubuh korban, baju yang melekat atau sepatunya,tanpa sarung pelindung tangan.
clip_image019
6.11. Awal Penyadaran Yang Perlu Segera Dilakukan
Luka bisa semakin parah karena memindahkan korban. Pemindahan hanya dilkukan jika :
a. Korban dalam bahaya akan terkena api, kejatuhan benda, karena aliran listrik atau penyebab yang lain.
b. Letak korban menyulitkan pemberian pertolongan dasar, misalnya untuk :
1) Melancarkan saluran pernafasan
2) Melakukan penyadaran korban
3) Penghentian pendarahan
Jika korban harus dipindah, lakukan bersama – sama oleh 3 – 4 orang,
a. Mungkin perlu untuk tetap melakukan penyadaran, sementara korban dipindah.
b. Usahakan agar badan tetap lurus jangan sampai leher atau punggung tertekuk.
c. Buat agar korban tetap lurus, muka menghadap keatas, agar terlihat wajahnya. Penyadaran tetap dapat dilakukan dan di usahakan saluran pernafasan tetap lancar.
d. Tolonglah kaki dan tangan bila terluka.
Penyadaran kembali akan lebih besar hasilnya, jika dimulai dalam selang waktu satu menit setelah pernafasan terhenti.
Jangan ditunda usaha penyadaran kembali tersebut.
Kirimlah tenaga medis dan beri pertolongan secepat mungkin.
6.12. Sadar Atau Tidak Sadar (ks-2b)
Jika korban bernafas normal, dan jantungnya berdenyut normal, ia tidak memerlukan usaha penyadaran. Berikan perawatan sebagai berikut :
Jika korban tidak sadar, darah/muntahan di mulut, gigi yang lepas, pecahan gigi dapat masuk ke saluran pernafasan dan menyumbat. Jika korban terlentang lidah dapat turun dan menyumbat saluran pernafasan, demikian juga bila leher korban tertekuk. Penanganan yang benar pada korban yang tidak sadarkan diri, dapat mencegah tersumbatnya pernafasan yang bisa menyebabkan kematian.
clip_image021
6.13. Penyadaran Kembali Adalah Mutlak
Ingatlah urut –urutan dan cara menangani korban pada setiap terjadi kecelakaan.
a. ” saluran pernafasan ” – Lancarkan !
b. ” pernafasan ” – Periksa atau bantulah !
c. ”Aliran darah” – Periksa atau bantulah !
Hentikan bila kemudian terjadi pendarahan atau perhatikan luka-luka yang lain.
a. Lancarkan dengan cepat saluran pernafasan dan usahakan tetap lancar.
b. Perhatikan apakah dia bernafas atau tidak.
c. Perhatikan naik turunnya dada atau perut.
d. Dengarkan pernafasannya jika ternyata tidak ada gerakan.
e. Rasakan apakah pernafasannya lemah, dengan cara dengan medekatkan punggung tangan anda ke mulut korban.
clip_image023
Jika korban bernafas normal,
a. Ubah posisi korban pelan-pelan dan hati-hati ke posisi coma seperti berikut
b. Ubah posisi korban dengan satu sisi badan sebagai tumpuan.
c. Ubah posisi tangan dan paha pada sisi badan yang lain agar tegak lurus terhadap badan.
d. Gerakkan siku tangannya sehingga telapak tangan dekat pada wajah
e. Tariklah lengannya ke belakang pelan-pelan sehingga ia dalam posisi tengkurap.
f. Pastikan bahwa kepalanya sedikit miring.
Pada posisi ini, lidah akan terdorong kemuka, dan membu ka saluran pernafasan. Darah dan muntahan akan keluar dari mulut, kemudian usaplah dengan tangan atau sapu tangan untuk membuang muntahan atau pecahan gigi yang keluar.
clip_image025
Catatan :
Nafas yang berisik adalah tanda bahaya bahwa saluran pernafasan agak tersumbat, cepat lakukan pembersihan jangan sekali-kali memberi bantalan di bawah kepala pada korban yang tidak sadarkan diri.
Jika korban tidak bernafas, atau pernafasan sangat lambat :
a. Lakukan pertolongan pernafasan ( Expired Air Resuciation – EAR )
1. metode ini dikenal juga sebagai pernafasan buatan, pertolongan pernafasan paru-paru, pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut, pengalian udara buatan.
2. ini harus dilakukan pert ama kali, untuk menjamin tersedianya cukup oksigen dalam darah.
b. Periksa sirkulasi darah, rasakanlah melalui denyut jantung pada leher sebelah atas disamping jakun.
c. Gunakanlah telapak telunjuk jari tengan, jangan gunakan ujung jari.
d. Luka pelupuk mata dan perhatikan pembesaran puil mata.
e. Jika pupil tidak berkontraksi ketika diberi sinar, ini menunjukkan bahwa otak sudak kekurangan oksigen.
clip_image027
Jika denyut nadi masih ada, lanjutkan EAR, jika denyut tidak ada, lakukan pertolongan darurat pemompaan ke rongga jantung. Ini disebut pertolongan gabungan EAR dengan pemompaan.
6.14. Pertolongan Darurat Pemompaan Rongga Jantung
Ada dua cara yng harus dilaksanakan bersama – sama. Jika pernafasan korban berhenti dan denyut jantung tidak ada. Metode tersebut adalah :
a. EAR untuk memperbaiki pernafasan
b. EEC ( External Cadiac Compression ) untuk memperbaiki peredaran darah.
6.12.2 Pertolongan Pernafasan E.A.R.
Lakukan pada korban yang tidak bisa bernafas tetapi denyut nadinya masih baik. Ada hal penting yang dilakukan untuk pertolongan ini, yaitu :
a. Tindakan cepat
b. Pembersihan saluran pernafasan
c. Usahakan agar udara tidak bocor.
Prosedur :
a. Bersihkan mulut dari muntahan atau darah
b. Baringkan korban terlentang
c. Angkat leher dan gerakkan kepala agar dagu mengarah ke atas
d. Tutup hidung dan memijitnya
e. Ambillah nafas yang dalam
f. Buka mulut lebar-lebar dan letakkan diatas mulut korban, pastikan bahwa udara tidak bocor
g. Tiup mulutnya keras – keras.
clip_image029
clip_image031
Ingat :
Lihatlah, sementara anda meniup bahwa dadanya akan naik, ini menunjukkan bahwa udara masuk ke paru –paru. Jika dada tidak naik berarti saluran pernafasan masih tersumbat bila terjadi demikian miringkan kepalanya lebih kebelakang dan naikkan dagunya lebih atas, periksa kembali apakah mulut dan tenggorokannya bersih. Perhatikanlah bahwa tidak ada udara yang lolos pada pertolongan mulut ke mulut. Jika anda tidak bisa dengan cara initutuplsh mulutnya dan letakkan mulut anda pada hidungnya, dan tiup keras-keras.
a. Lepaskan mulutnya dan biarkan udara keluar dari dada korban. Untuk orang dewasa, lakukan 12 kali tiap menit yang berarti 2 kali tiupan tiap 15 detik.
b. Ulangi, tiuplah mulut/ hidungnya keras-keras dan lepaskan sampai korban bernafas sendiri, atau sampai dokter datang.
c. Putar posisi korban ke posisi koma, segera setelah ia bernafas, sebab muntahan sering terjadi pada saat ini. Mutlak mengusahakan bahwa tidak ada yang masuk ke saluran pernafasan. Jika orban berhenti bernafas lagi, ulani pertolongan pernafasannya.
clip_image033
Catatan :
Setelah saluran pernafasan lancar, korban mungkin akan bernafas sendiri.
6.13.2 E.A.R. dan E.C.C.
Kedua cara ini harus dipakai apabila korban tidak bernafas dan nadinya tidak berdenyut :
a. Lakukan segera EAR seperti yang sudah dijelaskan
b. Pastikan bahwa korban terlentang pada permukaan yang keras
c. Tentukan tempat titik penekanan pada tulang dada
Cara :
1. letakkan kedua ujung jari telunjuk di atas tulang dada korban.
2. bagi daerah tersebut menjadi dua bagian atas dan bawah dengan menggunakan kedua ibu jari, sehingga kedua ibu jari bertemu tepat pada titik tengah tulang dada (lihat gambar).
3. tempat penekan adalah titik tengah antara ibu jari dan telunjuk bagian bawah.
4. lokasi penekan juga dapat diperkirakan pada pertemuan tulang dada dengan garis yang menghubungkan kedua puting susu.
d. Tempatkan salah satu telapak tangan pada titik tekan tersebut, dengan jari – jari sejajar tulang rusuk.
e. Tindihkan telapak tangan yang lain di atas telapak tangan yang pertama (seperti terlihat pada gambar ). Ibu jari dan telunjuk dapat berpegang pada pergelangan tangan yang pertama.
f. Atur tangan tetap lurus, dan dengan gerakan yang kuat dan sepenuh tenaga tekan daerah tersebut sampai turun 40 – 50 mm.
g. Lepaskan tekanan dan tekan lagi
1. sampai rata-rata 60-80 kali permenit.
2. hati-hati, harap tidak menekan tulang rusuk paling bawah. Pastikan bahwa tekanan dilakukan pada arah tegak lurus ke bawah untuk mencapai efek maksimal.
clip_image035
Pertolongan ini bergantung pula pada jumlah orang yang menanganinya, satu atau dua orang pada uraian berikut :
Metode pertolongan satu orang :
Hal ini dikenal dengan metode 2 : 15, yang berarti penolongan secara bergantian melakukan tindakan sebagai berikut :
a. 2 kali tiupan pada paru-paru sebagai pernafasan buatan (EAR)
b. 15 kali penekanan pada dada (ECC)
Rangkaian tersebut dilakukan penuh 4 kali permenit.
clip_image037
Metode pertolongan 2 orang
Kadang-kadang ini disebut metode perbandingan 1 : 5
a. Menekan dada 5 kali dalam satu detik
b. Hentikan satu detik dan saat berhenti, penolong kedua memberikan satu kali tiupan udara yang ada dalam paru-paru.
Rata-rata rangkaian tersebut dilakukan 12 kali permenit. Jika pertolongan ini berlangsung lama, penolong dapat pindah posisi untuk menghindari kelelahan. Pertolongan harus tetap dilanjutkan sampai tenaga medis yang ahli datang dan mengganti menangani korban, atau sampai pernafasan spontan, dan denyut jantung pulih kembali.
Untuk memastikan apakah denyut jantung telah pulih kembali :
a. Hentikan tekanan pada jantung
b. Periksa denyut nadi
Tanda awal pertolongan berhasil , jika mata mulai berkonstraksi ketika disinari, warna kulit bibir dan gusi kembali normal. Gejala tersebut adalah tanda positif ia akan kembali normal.
Jika denyut jantung belum kembali, lanjutkan pertolongan. Jika denyut mulai muncul, hentikan penekanan jantung, tetapi denyutnya diperiksa terus, jika perlu EAR harus dilanjutkan sampai korban bernafas kembali.

Menerapkan konsep lingkungan hidup

MENERAPKAN KONSEP LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan Hidup terdiri dari dua bagian, yakni: Lingkungan Hidup Abiotik dan Lingkungan Hidup Biotik. Lingkungan Hidup Abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan Sedangkan Lingkungan Hidup biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Hubungan Kehidupan dari lingkungan hidup itu disebut Ekosistem.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
·            Komponen hidup (biotik)
·            Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem aquarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup
Sasaran pengelolaan lingkungan hidup menurut undang-undang pengelolaan lingkungan hidup adalah :
a.  tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup
b. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup
c. terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
d. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
e. terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
f. terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
 

melaksanakan prosuder K3

atorium.
13. Ransel tidak diperbolehkan di laboratorium atau dimasukkan di dalam loker masing-masing
14. Jika ditemui masalah selalu meminta bantuan guru tidak pernah mencoba untuk “memperbaiki” sendiri.
Kesimpulan :
Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras PC dan periferalnya demi kesehatan dan keselamatan kerjakita. Setting dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat bekerja harus kita perhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi komputer. Kelalaian atau kecerobohan dapat mendatangkan efek negatif yang membahayakan kesehatan kita.yang akan berdampak buruk pada kinerja kita

keselamatan dan kesehatan kerja

Kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dan disisi lain dapat menyesatkan hasil peradaban dan kebudayaan yang tercipta. Dengan demikian menguasai teknologi (komputer) yang disinergikan dengan internet menjadikan manusia dapat menguasai dunia. Namun sebagai perangkat teknologi, komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya.
A. Komputer dan Kesehatan
Di satu sisi keberhasilan/kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, dan di sisi lain dapat menyesatkan dan memporak-porandakan serta meluluh-lantahkan hasil peradaban dan kebudayaan yang telah tercipta. Salah satu teknologi yang dimaksud adalah komputer. Sebuah karya jenius Howard Aiken tahun 1944 dan dikenal sebagai tipe Harvard Mark I Computer / Aikens Digital komputer.
Komputer merupakan suatu rangkaian peralatan elektronik yang bekerja secara bersama-sama, dapat melakukan rangkaian pekerjaan secara otomatis melalui intruksi / program yang diberikan kepada komputer, alat pengolah data menjadi informasi melalui proses tertentu.
Komputer sebagai produk dan sebagai teknologi memiliki keunggulan antara lain :
1) mampu berakses dengan cepat dan tepat,
2) menghasilkan informasi dari data yang lampau,
3) mampu memproses data yang sangat besar menjadi informasi
4) mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan giga byte),
5) mampu melakukan importing dan exporting data yang dirancang secara khusus.

Dengan hadirnya karya teknologi ini proses-proses konvensional mulai ditinggalkan masyarakat. Kecanggihan produk ini seakan tidak dapat disangkal mengingat seluruh segmen kehidupan tersentuh oleh produk teknologi ini dari kegiatan memerah susu sampai strategi perang. Produk ini mampu mengatasi hambatan ruang dan waktu yang dihadapi oleh manusia. Dengan demikian guru bukan merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Komputer dan multimedia sebagai medium internet pun (1969 dan populer tahun 1992) seakan menjadikan dunia hanya sekepalan tangan. Filosofi yang mmenyatakan siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia.
Dengan demikian menguasai komputer yang disinergikan dengan internet menjadikan manusia dapat menguasai dunia. Namun sebagai perangkat teknologi, komputer juga menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya. Untuk itu ada prosedur agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan keselamtan kerja.
B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), adalah suatu aspek yang harus pertama kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan apapun, termasuk ketika berkerja dengan komputer. Penelitian telah mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer dapat mnyebabkan gangguan kesehatan bahkan keselamatan. Oleh karena itu, K3 merupakan aspek yang harus menjadi perhatian apabila bekerja dengan komputer.
Penggunaan komputer saat ini semakin luas, tidak hanya digunakan dikantor-kantor, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah, tetapi juga telah digunakan dirumah-rumah tangga untuk membantu aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, aspek K3 belum menjadi perhatian dari para pengguna komputer.
Walaupun banyak manfaat yang diperoleh dari pengunaan komputer, namun belum banyak yang menyadari dampak atau masalah yang ditimbulkan dari penggunaan komputer. Masalah yang dimaksud disini adalah penyakit-penyakit yang lama secara terus menerus.
a. Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa pengguna komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot, dan tulang terutama bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, dan pinggang bagian bawah.
b. Selain itu, penggunaan komputer juga masih dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan, badan bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merah, berair, nyeri, dan bahkan ganguan penglihatan.
Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kesehtan, keselamtan, dan kenyamanan saat berkerja dengan komputer.
Dari sisi keselamatan kerja, harus menyadari bahwa komputer yang digunakan dihubungkan dengan listrik yang mempunyai tegangan tinggi. Maka dengan itu harus berusaha mencegah terjadinya resiko tersengat listrik. Untuk itu harus mengatur kabel-kabel listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik, juga harus memperhatiakn kabel-kabel dari kemungkinan terjadinya arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran dan rusaknya peralatan komputer.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar resiko bekerja dengan komputer adalah sebagai berikut:
1. Aturlah posisi tubuh saat berkerja dengan komputer sehingga merasa aman.
2. Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi rasa nyaman.
3. Makan, minum dan istirahatlah yang cukup. Jangan menahan-nahan buang air kecil karena terlalu asyik berkerja dengan komputer.
4. Sesekali gerakkanlah badan untuk megurangi ketegangan otot dan pikiran. Olah ragalah secara teratur.
5. Sesekali alihkan pandangan ke luar ruangan untuk relaksasi mata.
1. Mengatur Posisi Tubuh
Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat berpengaruh pada kesehatan. Dengan mengetahui posisi tubuh yang memenuhi syarat K3, maka dapat mengatur posisi komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa nyaman.
1.1. Posisi Kepala dan leher
Pada saat berkeraja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher.
1.2. Posisi Punggung
Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi punggung yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang. Untuk mendapatkan posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan nyaman.
1.3. Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah. Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi pundak belum benar.
1.4. Posisi Lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan menggunakan mouse yang nyaman. Masing-masing orang mempunyai posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada disamping badan dan siku membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat.
1.5. Posisi Kaki
Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat diletakan di lantai atau sandaran kaki dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.
2. Bagian-bagian dari teknologi informasi yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja
2.1. Monitor
Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gambar (CRT) yang dapat menyebabkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh monitor cukup tinggi untuk diterima oleh retina mata manusia.
Oleh karena itu, bagian dari perangkat ini harus memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan karena radiasi sinar cahaya dari komputer.
Untuk mengurangi keluhan pada mata, ada beberapa layar monitor yang perlu diperhatikan.
a. Harus meletakan monitor sedemikian rupa diruangan sehingga layar monitor tidak memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain.
b. Letakanlah monitor lebiih rendah dari garis hoizontal mata, agar tidak mengadah atau menunduk.
c. Aturlah cahaya monitor agar tidak terlalu terang dan gelap.
d. Sering-seringlah mengedipkan mata untuk menjaga agar mata tidak kering. Sesekali memandang jauh ke luar ruangan.
2.2. CPU ( Central Processing Unit )
Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan dengan tangan (basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyetrum manusia.
a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung bersentuhan dengan CPU.
b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan setrum.
2.3. Kabel Komputer
Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat menyebabkan korsleting. Korsleting ini dapat mengakibatkan hubungan arus listrik yang dapat menyebabkan kebakaran.
2.4. Keyboard
Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan salah satu faktor penyebab nyeri otot dan persendian. Penyebab nyeri otot dan tulang yang disebabkan oleh keyboard adalah penggunaan jari-jari tertentu saja dalam waktu yang lama. Hal ini terutama apabila sedang bermain game.
Hindarkan tertumpahnya air pada keyboard yang dapat mengakibatkan :
a. Keyboard hange / rusak
b. Keyboard berlumut kekuning-kuningn dan tidak indah
c. Korsleting